Skala prioritas: Metode Mengeliminasi Budaya Konsumtif
By: Heppyyance
Pola konsumsi bisa mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk gaya hidup dan manajemen keuangan. Pola konsumsi yang teratur dapat mewakili tata kelola keuangan dan gaya hidup yang berada di bawah kontrol yang baik pula. Sementara gaya hidup yang glamor dan mewah dapat menegasikan ketidakmampuan untuk mendefinisikan skala prioritas dan berdampak pada konsumtivisme. Pada dasarnya, konsumsi merupakan aktivitas yang tidak bermasalah. Karena konsumsi merupakan upaya memenuhi kebutuhan dengan mengurangi fungsi dan nilai suatu barang atau jasa. Tetapi kenyataan hari ini menunjukan entitas negatif pola konsumsi. Dimana konsumsi menjadi aktivitas tak teratur dan dilakukan dalam jumlah banyak. Sebenarnya bukan menjadi stigma, tetapi persoalan baru muncul saat itu menjadi gaya hidup. Salah satu pertanyaan penting yang sering kali dilupakan adalah "apakah ini perlu/benar-benar perlu?" Kadang aktivitas konsumsi menjadi sarana bagi kebanyakan orang untuk menemukan dirinya. Tetapi perilaku konsumtif adalah realitas keliru dalam pencarian makna kehidupan. Pada akhirnya bukan identitas dan makna hidup yang ditemukan, tetapi justru keasingan diri sendiri dan kerusakan alam ciptaan akibat pola konsumsi yang keliru.
Adakah tawaran? Sebenarnya tawaran untuk menghindari negativitas akibat pola ini sangat banyak. Salah satunya adalah kemampuan untuk menentukan skala prioritas. Kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan yang bisa mendukungnya untuk mengaktualisasikan diri, membuatnya merasa aman, dan terus mempertahankan hidup. Jika manusia dapat menentukan kebutuhan dasar ini, maka diperlukan juga metode yang dapat membantunya untuk mencapai kebutuhan itu. Metode yang dibutuhkan adalah metode sederhana yang tidak menyengsarakan dirinya sendiri termasuk melalui metode konsumtif yang sering kali berdampak buruk bagi dirinya sendiri dan lingkungan hidup. Menentukan skala prioritas berarti memetakan mana yang perlu dan dengan cara yang diperlukan untuk mencapai target terpenuhinya kebutuhan dasar. Skala prioritas membantu manusia untuk bertindak bijaksana atas tuntutan kebutuhan, agar tak ada kekeliruan dalam menilai kebutuhan dengan upaya pemenuhan yang keliru pula.
Beberapa praktik yang dilakukan adalah dengan menggunakan keuangan bagi kebutuhan yang dasar, seperti pemenuhan pangan dengan kualitas yang cukup (bukan mewah). Kualitas pangan yang diperlukan adalah memberikan kesehatan bagi tubuh dan tidak diukur berdasarkan harganya. Membeli kebutuhan pangan dengan harga tinggi hanya membawa manusia pada pola konsumsi yang keliru. Sebab harga mahal bukan alasan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan yang primer lagi. Kita sudah mengarah pada pemenuhan kebutuhan dengan standar mewah, bahkan tak layak untuk disebut kebutuhan; melainkan keinginan.
Ada banyak contoh lain yang bisa kita gunakan untuk menjawabi persoalan dan kebutuhan hidup agar kita terhindar dari konsepsi negatif tentang konsumsi. Salah satu jalan yang baik untuk menentukan pola konsumsi yang baik pula adalah menentukan skala prioritas bagi pemenuhan kebutuhan. Dengan pemenuhan yang baik dan dengan cara yang baik, maka manusia sudah berusaha menghindari konsekuensi negatif dari perilaku konsumtif.
Golomori, 24 Januari 2o25

Komentar