Berhenti Berharap
By: Heppyyance
Cinta, demikian kau menyebut kata itu, bayangan indah bermunculan... Tentang romansa yang bisa dihasilkan imajinasimu untuk kata itu...
Benarkah cinta adalah romansa penuh keindahan dan kelembutan? Bukankah cinta adalah rasa yang sulit untuk dijelaskan? Ia hanya membuat kegelisahan, kesedihan, kebimbangan bahkan sakit hati? Lalu mengapa kau tersenyum saat hatimu terluka? Kau disakiti karena cintamu tak dibalas dengan kata yang sama, cinta?
Mengapa kau mengartikan rasa cintamu sebagai harapan, saat dia menganggapmu sebatas lambang tanpa arti? Benarkah kau memimpikannya sebagai bunga tidurmu yang indah, saat ia tak pernah mengartikan kehadiranmu sebagai cinta?
Bukankah cinta itu menyakitkan? Lalu mengapa ia didambakan? Ya, itulah cinta. Rasa yang tidak bisa dijelaskan dengan puisi yang penuh dengan kata romantis.
Terlalu sakit untuk dikenang, tetapi terlalu indah untuk dibiarkan menjadi kenangan.
Apakah kau bertahan dalam cinta tanpa balasan? Bukankah usiamu dibuang untuk mengharapkan hujan di musim kemarau?
Bisakah kau berdiri di sana, di tengah kegelapan, lalu kau ingin melihat benda di sekeliling mu? Bukankah kau menipu dirimu untuk tersenyum padahal kau sedang terluka?
Ahh... Kata-kata itu terlalu sakit. Ia tak lebih dari romansa tanpa makna.... Tak ada harmonisasi dalam puisi yang bertolak belakang, saat kau mengatakan cinta untuk dia yang memilih bahagia dengan orang lain... Semuanya percuma.
Lalu? Kau mesti mencari terang saat gelap.... Melepaskan rasa itu dalam kegelapan dan membuka hati untuk terang...
Kau mesti berhenti berharap.... Jangan mengharapkan hujan di musim panas, karena kau hanya diperkenalkan dengan kata luka... Berhentilah menipu kenyataan... Jangan biarkan semuanya menjadi kenangan tetapi berisi luka... Berhenti berharap.....
Labuan Bajo, 17 Desember 2o24
Komentar
Posting Komentar
Hi, Heppy