Saat Bumi Bertaring

 By: Heppyyance 

Hai anak manusia, bisakah kita berhenti tertawa, barang sejenak? Tidakkah kalian mendengar auman mengerikan di tempat kita berpijak? Pasanglah telinga kalian!!!

Bumi kini menjadi wadah yang menyeramkan...... Ia bertaring, mencabik-cabik setiap orang yang tinggal di dalamnya....

Masikah kalian tersenyum, saat taring itu ternyata hasil ulah kalian? Kalian mengeksploitasi bumi demi menumpuk harta dan kekayaan..... Kalian mewariskan semuanya itu pada mereka yang datang di masa depan....

Apakah kalian mewariskan bumi yang bertaring buas ini? Maukah kalian melihat anak cucu kita menjadi korban taring itu? 

Suatu saat, jauh di masa depan, kita akan melihat tangan-tangan lemas memungut sampah untuk mengisi perut..... Akan ada kulit hitam pekat yang dibakar sang Surya..... Akan ada selang oksigen di setiap hidung, akibat polusi dan kekurangan oksigen....

Siapa yang hendak mewariskan air mata bagi mereka yang akan hadir setelah kita? Kutuklah dirimu saat ini!!! Jangan biarkan taring bumi semakin runcing!!!

Badai, banjir, kekeringan, selalu menghiasi Pertiwi ini..... Mengapa semua ini terjadi? Ah.... Ada banyak tangan rakus menelan kedamaian bumi ini.... Mereka merubah semua wajah bumi menjadi taring yang menakutkan...

Siapa yang akan tinggal di bumi ini nantinya? Sepertinya mereka akan menjadi korban paling sadis dari warisan kita untuk mereka.... Mereka adalah tubuh tak berdosa yang menahan semua cabikan bumi akibat ulah kita...

Berhentilah!!! Sebelum bumi benar-benar asing dan memakan semua orang!!


Golomori, 01 Januari 2o25 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artificial Intellegence VS Pelajar (Menengok Realita dan Membangun Harapan)

A Reflection in the Midst of Confusion and Progress

Sajak Kelam Si Nelayan

DI UJUNG DOA

KUNJUNGAN MAHASISWA POLITEKNIK ELBAJO COMMODUS PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERHOTELAN KE KSOP KELAS III LABUAN BAJO

Keindahan dan Kebersihan Bertamu di AYANA Komodo Waecicu Beach Berkat Tim Room Attendant Handal

Negeri Nun Jauh

Pembaca di Pojok Ruangan

Menulislah

Hidup adalah Perjuangan